Karburator PE 28 di Yamaha Scorpio
Sebenarnya ulasan tentang Karburator alternatif pengganti karburator tipe Vacuum di Yamaha Scorpio sudah sering diulas dibeberapa media cetak. Namun kami coba merefresh kembali ulasan ini sebagai informasi bagi rekan-rekan yang mungkin terlewat atau yang kebetulan sedang cari informasinya.
karburator tipe Vacuum
Karburator tipe vacum
sangat mengharuskan kebersihan udara yang masuk. Sehingga tidak disarankan filter udara dilepas bila menggunakan karbu vacuum. Kebersihan filter pun perlu dijaga. Kenapa demikian? karena bila udara yang masuk membawa partikel debu. Selain akan menutup lubang-lubang main jet/pilot jet. Partikel debu itupun rentan menggores dinding skep yang terlapis lapisan teflon hitam. Selain partikel debu, akibat umur pemakaian pun dinding skep berlapis ini lama kelamaan akan tergores. Akibatnya ke-vacuum-an menjadi berkurang, sehingga naik turunnya skep tidak lagi sempurna. Dampak yang terasa adalah motor terasa "endut-endut" an disaat RPM rendah. Yang bikin "bete" disaat jalan macet, seperti naik kuda karena motor tidak berjalan mulus di RPM rendah.Selain
skep yang tergores
akibat kotoran/partikel debu, umur pemakaian dan penangan yang salah saat melakukan service seringkali membuat membran Vacuum tergores dan robek. Bila robekan karet Vacuum kecil selubang jarum, masih bisa diakali dengan tetesan lem powerglue sedikit saja asal menutup lubang tsb. Tujuannya agar ke-vacuum-an tetap bisa diperoleh. Yang akan membuat kerja naik turun skep tidak terpengaruh.Namun bila kedua part tersebut yaitu
Bukan orang Indonesia namanya bila tidak punya solusi. Alternatif lain adalah mengganti Karburator dengan tipe lain. Ada beberapa Karburator yang dijadikan alternatif pilihan. Misalkan
Karburator Rx King berventuri 26, Karbu NSR SP PE28, PWK, PWL
dsb. Kembali semua kepada urusan kantong, kemudahan pemasangan dan penyetingan.Dari acuan di atas, pilihan banyak dijatuhkan kepada Karburator tipe PE 28. Namun karena sangat laris dipasaran, produk ini banyak versinya. Dari versi original masih dikisaran 2 juta lebih, versi Thailand sekitar 500-600rb atau versi cungko dibawah 500rb. Tentunya "ono harga ono rupo" kata wong jawi….. Nanti disesi lain akan kami berikan tips mencirikan mana produk asli, mana yang Thailand dan mana yang cungko.
Karbu PE 28 Thailand banyak yang menjadi pilihan. Selain harga masih relatif terjangkau, barang mudah ditemui dipasaran, dan setingnya masih cukup relatif mudah. Untuk bisa men"cangkok" sang PE 28 di intake manifol Yamaha Scorpio perlu dibuatkan adaptor. Fungsinya agar mangkuk karbu tidak mentok dengan starter elektric Yamaha Scorpio. Ketebalan adaptor sekitar 1-1.5cm dengan bahan terbuat dari alumunium. Namun perlu diingat, saat membuat adaptor perlu dibuatkan untuk pemasangan o-ring seperti halnya yang terdapat pada intake manifold. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebocoran.
Karbu PE 28 cukup diminati, karena sistem konvensional diakui memiliki tingkat responsifitas yang cukup tinggi dibanding model Vacuum. Paling disukai oleh para rider yang suka kecepatan. Naik turun skep dimainkan oleh tarikan kabel gas akibat buka-tutup grip throttle. Walau diakui bahwa walau pemasangan relative mudah, namun butuh setingan yang pas agar enak dipakai untuk harian. Penggantian "jetting" untuk main jet dan pilot jet menjadi suatu keharusan. Disini yang terkadang membuat sebagian orang putus asa. Karena motor menjadi boros, akibat tidak diperoleh keakuratan setingan karbu. Memang untuk setingan karbu yang benar adalang menggunakan alat guna mengukur AFR (Air Fuel Ratio) sehingga bisa dengan tepat menentukan perbandingan antara Udara dan Fuel/Bensin.
Namun untuk memudahkan acuan seting, ada yang memperoleh setingan yang pas pada ukuran mainjet 115 dan pilot jet 42 dengan putaran airscrew, satu seperempat setelah diputar mentok ke kanan. Tentunya kondisi motor masih dalam keadaan standar alias belum dioprek seperti polish dsb. Sehingga bila sudah mengalami perubahan, tentunya akan beda lagi setingan tersebut sesuai kebutuhan mesin.
Silakan bereksperimen demi memuaskan hasrat meng-oprek sang kalajengking
No comments:
Write comments