Karburator

Karburator

adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stok. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.Sejarah dan Pengembangan[sunting | sunting sumber]

Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif


Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar. ĿĿ sebagai alat pendengar

Desain[sunting | sunting sumber]
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.

Arah aliran udara[sunting | sunting sumber]
Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas.Barel adalah saluran udara yang di dalamnya terdapat venturi.

Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil. Pada tipe ini semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang cenderung lebih besar dari tipe multi barel akan lebih lambat menghasilkan tenaga.
Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar. Kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator multi barel lebih kecil sehingga kerugian gesekannya pun lebih kecil.
Venturi[sunting | sunting sumber]
Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu samaPada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.

Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran ke atas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake manifold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.

Mulai akhir 1930-an, karburator aliran ke bawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:

Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal di atas akan mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tetapi kenyataannya dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karburator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:

Start mesin dalam keadaan dingin
Start dalam keadaan panas
Langsam atau berjalan pada putaran rendah
Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraanKarburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake manifold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.

Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar.
Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venturi

Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.Buka gas dari langsamKetika handle gas dibuka sedikit dari posisi tertutup penuh, ada bagian venturi yang memiliki tekanan lebih rendah akibat tertutup katup yang sedang berputar. Pada bagian ini karburator menyediakan jet yang lebih banyak dari bagian lainnya untuk meratakan distribusi bahan bakar dalam aliran udara.Karburator Arus Naik dan Karburator Arus TurunKarburator arus naik adalah Bahan bakar gas ( bensin dan udara ) masuk ke dalam silinder bergerak mulai dari bawah ke atas, gerakan naik ke atas sangat sukar dicapai oleh bensin, sebab bensin mempunyai berat tertentu, maksudnya walaupun bensin dapat bergerak naik, namun akan tetap turun ke bawah. Akibatnya tidak dapat mencapai suatu campuran bahan bakar gas yang sempurna. Sistem karburator arus naik sudah jarang diterapkan pada mesin motor terbaru dan hanya digunakan pada motor tipe lama.
Karburator Arus Turun terdiri dari suatu pipa atau saluran ditengah-tengah dari saluran ada ruangan yang diperkecil dan ruangan ini disebut venturi/pengabut.
Di bagian atas dari pengabut terpasang katup yang disebut katup cuk, pada katup cuk dilengkapi dengan katup kecil yang disebut klep cuk otomatis, dibagian bawah pengabut terdapat klep juga yang disebut klep gas. Katup cuk selama tidak digunakan harus selalu pada posisi terbuka dan keadaan katup gas selalu dalam keadaan posisi tertutup.

Dari saluran pengabut yang berdekatan dilengkapi ruangan bensin, ruangan ini terkenal dengan nama kamar pengapung atau ruangan pengapung. Ruang pengapung berguna untuk bensin dan di dalam ruang pengapung terdapat sebuah pengapung yang selalu bekerja sama dengan jarum pengapung. Jarum pengapung terpasang pada suatu rumah khusus.

Pada pengabut atau di dalam ruangan pengabut terdapat 3 macam pemancar, yaitu: pemancar kompensasi (pemancar udara),, pemancar utama dan pemancar percepatan. Adakalanya pemancar utama disatukan dengan pemancar kompensasi, jadi untuk macam konstruksi ini hanya pada ruangan pengabut terdapat 2 buah pemancar.Campuran antara bensin dengan udara di dalam karburatorAda tiga jenis pencampuran bensin dengan udara pada karburator. Yaitu:

Campuran Normal. Campuran normal memiliki komposisi perbandingan antara bensin dan udara sebesar 1 : 15. (dimana 1 gram bensin dicampur dengan 15 gram udara sesuai teoretis).
Campuran Gemuk / Kaya. Campuran gemuk atau kaya memiliki komposisi perbandingan antara bensin dan udara sebesar 1 : 11.
Campuran Kurus / Miskin. Campuran kurus atau miskin memiliki komposisi perbandingan antara bensin dan udara sebesar 1 : 19.
Tujuan penyetelan karburator adalah untuk mendapatkan campuran yang sesuai atau normal.

Tinggi rendahnya pelampung / float.
Tinggi rendahnya jarum skep / jet needle.
Banyaknya putaran baut udara / air screw.

Saturday, April 9, 2016

Karburator PE 28 yamaha scorpio

 

 Karburator Rx King berventuri 26, Karbu NSR SP PE28, PWK, PWL dsb



Karburator PE 28 di Yamaha Scorpio


Sebenarnya ulasan tentang Karburator alternatif pengganti karburator tipe Vacuum di Yamaha Scorpio sudah sering diulas dibeberapa media cetak. Namun kami coba merefresh kembali ulasan ini sebagai informasi bagi rekan-rekan yang mungkin terlewat atau yang kebetulan sedang cari informasinya.

Yamaha Scorpio dari pabrikannya memang mengadopsi

karburator tipe Vacuum

 yang dikenal efisien. Cara kerjanya beda dengan Karbu konvensional pada umumnya. Pada Karburator tipe Vacuum, gerak naik turunnya skep dimainkan oleh karet membran yang punya bahasa kerennya yaitu DIAPRAGHM (code: 5BP-14940-00) Gbr. 1 Part no.18. Beda dengan konvensional, dimana naik turunnya skep langsung digerakan oleh tarikan kabel throttle.

Karburator tipe vacum

sangat mengharuskan kebersihan udara yang masuk. Sehingga tidak disarankan filter udara dilepas bila menggunakan karbu vacuum. Kebersihan filter pun perlu dijaga. Kenapa demikian? karena bila udara yang masuk membawa partikel debu. Selain akan menutup lubang-lubang main jet/pilot jet. Partikel debu itupun rentan menggores dinding skep yang terlapis lapisan teflon hitam. Selain partikel debu, akibat umur pemakaian pun dinding skep berlapis ini lama kelamaan akan tergores. Akibatnya ke-vacuum-an menjadi berkurang, sehingga naik turunnya skep tidak lagi sempurna. Dampak yang terasa adalah motor terasa "endut-endut" an disaat RPM rendah. Yang bikin "bete" disaat jalan macet, seperti naik kuda karena motor tidak berjalan mulus di RPM rendah.

Selain

skep yang tergores

akibat kotoran/partikel debu, umur pemakaian dan penangan yang salah saat melakukan service seringkali membuat membran Vacuum tergores dan robek. Bila robekan karet Vacuum kecil selubang jarum, masih bisa diakali dengan tetesan lem powerglue sedikit saja asal menutup lubang tsb. Tujuannya agar ke-vacuum-an tetap bisa diperoleh. Yang akan membuat kerja naik turun skep tidak terpengaruh.

Namun bila kedua part tersebut yaitu
Skep yang tergores parah (hilangnya lapisan teflon hitam) dan karet vacuum yang berlubang bahkan robek. Fungsi karburator dijamin tidak lagi sempurna. Motor tidak enak untuk dibawa pada RPM rendah, bensin jadi boros sehingga tidak lagi efisien. Bila sudah demikian tidak ada pilihan lain selain LEM BIRU "lempar beli baru". Namun jangan kaget bro saat memutuskan untuk beli baru. Part yang ber nomor urut 18 dalam gambar di atas, memiliki harga jual senilai Rp.671,000 per 1 Feb 2010. Alternatif lain, mengganti karet membran dengan produk KW alias imitasinya seperti yang diulas dalam web ini juga hanya seharga 10% dari harga original. Namun hanya dapat karetnya saja tidak berikut skep-nya. Tapi tetap saja, hasilnya masih jauh dari kesempurnaan.

Bukan orang Indonesia namanya bila tidak punya solusi. Alternatif lain adalah mengganti Karburator dengan tipe lain. Ada beberapa Karburator yang dijadikan alternatif pilihan. Misalkan
Karburator Rx King berventuri 26, Karbu NSR SP PE28, PWK, PWL
dsb. Kembali semua kepada urusan kantong, kemudahan pemasangan dan penyetingan.

Dari acuan di atas, pilihan banyak dijatuhkan kepada Karburator tipe PE 28. Namun karena sangat laris dipasaran, produk ini banyak versinya. Dari versi original masih dikisaran 2 juta lebih, versi Thailand sekitar 500-600rb atau versi cungko dibawah 500rb. Tentunya "ono harga ono rupo" kata wong jawi….. Nanti disesi lain akan kami berikan tips mencirikan mana produk asli, mana yang Thailand dan mana yang cungko.

Karbu PE 28 Thailand banyak yang menjadi pilihan. Selain harga masih relatif terjangkau, barang mudah ditemui dipasaran, dan setingnya masih cukup relatif mudah. Untuk bisa men"cangkok" sang PE 28 di intake manifol Yamaha Scorpio perlu dibuatkan adaptor. Fungsinya agar mangkuk karbu tidak mentok dengan starter elektric Yamaha Scorpio. Ketebalan adaptor sekitar 1-1.5cm dengan bahan terbuat dari alumunium. Namun perlu diingat, saat membuat adaptor perlu dibuatkan untuk pemasangan o-ring seperti halnya yang terdapat pada intake manifold. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebocoran.

Karbu PE 28 cukup diminati, karena sistem konvensional diakui memiliki tingkat responsifitas yang cukup tinggi dibanding model Vacuum. Paling disukai oleh para rider yang suka kecepatan. Naik turun skep dimainkan oleh tarikan kabel gas akibat buka-tutup grip throttle. Walau diakui bahwa walau pemasangan relative mudah, namun butuh setingan yang pas agar enak dipakai untuk harian. Penggantian "jetting" untuk main jet dan pilot jet menjadi suatu keharusan. Disini yang terkadang membuat sebagian orang putus asa. Karena motor menjadi boros, akibat tidak diperoleh keakuratan setingan karbu. Memang untuk setingan karbu yang benar adalang menggunakan alat guna mengukur AFR (Air Fuel Ratio) sehingga bisa dengan tepat menentukan perbandingan antara Udara dan Fuel/Bensin.

Namun untuk memudahkan acuan seting, ada yang memperoleh setingan yang pas pada ukuran mainjet 115 dan pilot jet 42 dengan putaran airscrew, satu seperempat setelah diputar mentok ke kanan. Tentunya kondisi motor masih dalam keadaan standar alias belum dioprek seperti polish dsb. Sehingga bila sudah mengalami perubahan, tentunya akan beda lagi setingan tersebut sesuai kebutuhan mesin.

Silakan bereksperimen demi memuaskan hasrat meng-oprek sang kalajengking

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments