Thursday, October 13, 2016
Karburator Sudco, PE, PWK, TM Dan PJ. Apa Bedanya..?
Contoh Keihin,
sebenarnya serinya banyak seperti CR, FCR, PWM, PE, PWK dan PJ berbegai
diameter yang telah lewat Sudco maupun dijual standar. Versi Sudco yang
kelihatan dengan kasat mata sih, kulit jeruk terhadap lubang-lubang
pengabut yang telah dihaluskan. Maka itu, harganya beda.
Yang populer di
Indonesia adalah PE, PWK dan PJ. Walau telah dikorek Sudco atau pun
standarnya punya karakter bawaan. Yang pasti ketiga series ini mudah dan
sederhana diaplikasi. Itu dibanding CR dan FCR yang 'ribet'.
PE misalnya lebih disukai mekanik STW macam Cepi. Alasannya? PE itu simpel disetting, kit-nya banyak dijual. Di toko sebelah juga ada. "Cara kerja karburator ini seperti umunya motor standar. Skepnya bulat yang didukung moncong vernturi berhadapan dengan jarum skep yang landai. Apalagi bila PE Sudco, makin jadi tuh,” kata Cepi yang rambutnya kian putih.
Seri PWK mempunyaci ciri khas skep semi flat dengan lapisan krom. Skep tersebut berlubang persis di jarum skepnya. Itu air strikers, gunanya untuk mengarahkan udara langsung ke nosel.
Rpm lebih respon, karena udara dan bahan bakar sudah bercampur duluan.
Tinggal pintar-pintar brosist menyetring. Ngomong-ngomong sister-nya
ada yang jadi mekanik, tidak? Kok sebut brosist??? “Tim besar selalu
siap semua tipe. Sebab, ada kalanya mesin kurang galak menggunakan PE,
begitu diganti PWK malah menjadi-jadi dan begitu sebaliknya,” tambah
Cepi dari markas AHRS di kawasan Haji Tole, Depok, Jabar.
Kelebihan dari Mikuni Kotak terdapat banyak pilihan nosel (jet needle) dan jarum skepnya (needle jet). Keduanya ada 26 ukuran dan tinggal dikombinasi. “Semakin tinggi angka yang terdapat pada nosel, bensin makin deras. Semakin besar jarum skep, bensin justru semakin miskin. Maka itu yang disebut mencari kombinasi itu tang disebut mencari settingan karburator,” pungkas Cepi yang masih bertubuh subur itu.
Lacak terus sampai kencang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write comments